CERITA TENTANG GAYATRI MANTRAM

Om Bhur Bhuwah Swah,

Tat Sawitur Warenyam,
Bhargo Dewasya Dhimahi,
Dhiyo Yo Nah Pracodayat.

Artinya:

Om cahaya bersinar yang telah melahirkan semua loka atau dunia kesadaran, Tuhan yang muncul melalui sinarnya matahari sinarilah budi kami.

Gayatri mantra ini mempunyai getaran sangat kuat sehingga seseorang dalam pencaran rohaninya apabila tulus mengucapkan Gayatri mantra ini akan

membawa
kepada pencerahan bathin. Gayatri mantram pada dasarnya bekerja secara otomatis dalam kesadaran rohani manusia. Ini di sebabkan mantram tersebut mewakili dari setiap elemen dasar manusia dan alam serta gayatri Mantra dipercaya dapat mengabulkan segala permohonan yang baik tetapi juga Gayatri mantra dapat juga menghancurkan dan melenyapkan segala kekuatan yang bersifat negatif.



Dalam beberapa kitab suci dinyatakan, doa Gayatri Mantra itu sebagai “Ibu” Mantra. Mengapa? Menurut lontar Bisma Parwa, penerima wahyu pertama Gayatri Mantra adalah Maha Rsi Wiswamitra. Gayatri Mantra merupakan mantra weda yang sangat mulia. Mantra ini berjumlah 24 huruf.
Ada 19 kategori tentang sesuatu atau benda yang bergerak maupun tidak bergerak di dunia ini. Jika ditambahkan dengan lima unsur panca maha butha maka terbentuklah 24 huruf Gayatri Mantra yang mencakup seluruh Alam Semesta. Sewaktu terjadi pertempuran Tri Pura Dahana, pertempuran antara para Dewa dengan raksasa, Dewa Siwa menggantungkan bait-bait suci ini di atas keretanya untuk dipakai sebagai pelindung (kober).

Tertera pada lontar Nawama Skandha Dewi Bhagawatha, jika seseorang melantunkan doa Gayatri Mantra secara terus-menerus, dia akan dibebaskan dari semua dosa-dosanya. Mekanisme cara pengucapannya dengan menggunakan karamala (hand rosary) yang terbuat dan biji bunga teratai putih.

Pada zaman Adi Parwa, ada danawa (asura) bernama Aruna memiliki kerajaan Patala (bumi bawah). Dia melakukan tapa sangat berat. Sewaktu bertapa, mantra yang selalu diucapkan adalah Gayatri Mantra dengan waktu sangat lama. Begitu khusyuk ia bertapa sehingga Dewa Brahma menganugerahkan kesaktian. Aruna tidak bisa mati di medan peperangan.
Karena diberi kesaktian tersebut, Aruna menjadi sombong dan arogan. Dia pergi meninggalkan kerajaannya yang berada di bumi bawah, lalu muncul ke permukaan bumi dan menantang kesaktian Dewa Indra. Para Dewa mengutus Rsi Brhaspati (pendeta para dewa) meminta atau menarik Gayatri Mantra yang merupakan kesaktian Aruna.

Akhirnya Dewi Gayatri mengirimkan ribuan tawon buat menyerang membinasakan Aruna. Aruna pun terbunuh bukan dengan senjata, melainkan karena serbuan tawon.

Sumber : Upadhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKUTI BLOG INI